Sahabat, ada masa dimana seseorang akan berhadapan dengan perubahan kondisi yang menuntut harus tetap optimis menghadapi alternatif terburuk. Perjalanan hidup telah banyak mengajarkan dan menuntun seseorang berpikir dari pengalaman, karena perubahan selalu terjadi dan akan selalu terjadi. Oleh sebab itu keberanian memutuskan sebuah pilihan dengan bijaksana dan perjuangan meraih sebuah harapan yang lebih baik akan menjadi imunisasi dan suplemen diri untuk bangkit dari keterpurukan. Seberapapun sulitnya, seberapapun beratnya hadapi dengan sikap yang bijak, keterpurukan hidup bisa saja akan menjadi bagian awal yang akan membawa pada proses penyempurnaan. Keterpurukan hidup juga bukan akhir dari segalanya yang terpenting adalah tetap mencoba mengkondisikan pikiran tenang dan optimis melihat segala usaha dalam melangkah kedepan. Ingatlah bahwa; segala usaha dari perjuangan baik, yang dijalani dengan baik, maka akan menghasilkan hasil yang baik pula “Kayira ce kayirathenam dalhamenam parakkame”.
Dalam Buddhasasana ada tiga kelompok bagian dari perjuangan hidup, yang masing-masing memiliki hasil dan manfaat yang berbeda. Hasilnya ada yang sedang, biasa dan luar biasa. Tiga kelompok perjuangan itu adalah sebagai berikut;
- Attadhipateyya; Seseorang yang berjuang dengan tujuan hanya demi memenuhi kepentingan pribadi (atta). Perjuangan dalam kelompok pertama ini hanya akan menghasilkan buah hasil yang sederhana. Sebagai contonya; perjuangan seseorang dalam berusaha mendapatkan boga sukha atau kebahagiaan dari perolehan kesejahteraan materi. Tahapan ini dapat diperoleh dengan cara memaksimalkan kerajinan, kedisiplinan dan semangat (utthana sampada). Mengapa kelompok ini dikatakan hanya akan menghasilkan hasil yang sederhana, karena sesuatu yang bermateri (harta kekayaan, dll) akan mudah lenyap dan hilang oleh banjir, gempa dan api.
- Lokadhipateyya: Seseorang yang berjuang dengan tujuan hanya demi memenuhi kepentingan kelompoknya. Perjuangan dalam kelompok kedua ini hanya akan menghasilkan buah hasil yang biasa. Sebagai contoh; perjuangan seseorang dalam berusaha mendapatkan kebahagiaan dari perolehan kekuasaan. Tahapan ini dapat diperoleh dengan cara memaksimalkan menciptakan sosialisasi hubungan baik dengan kalayak umum, lingkungan atau sahabat (kalyanamitta). Mengapa kelompok ini dikatakan hanya akan menghasilkan hasil yang biasa, karena sesuatu yang masih bermateri (kedudukan, pangkat, dll) akan mengalami pergeseran waktu/ perubahan, semuanya akan tergantikan oleh tunas-tunas baru.
- Dhammadhipateyya : Seseorang yang berjuang dengan tujuan demi kepentingan dhamma yang mulia. Perjuangan dalam kelompok ketiga ini akan menghasilkan buah hasil yang sangat luar biasa. Karena hasilnya kan meningkatkan kualitas batin seseorang, dan pengaruhnya akan mengcover pada kehidupannya dalam mencegah pada tindakan-tindakan yang akan membuat penderitaan diri sendiri maupun makhluk lain. Selain dari pada itu keistimewaannya akan akan berproduktif baik pada kehidupan saat ini maupun dikehidupan yang akan datang. Tahapan ketiga terkondisi melalui perjuangan; mempraktikan memberi (dana) dan kemurahan hati (caga) sebagai upaya menciptakan pikiran penuh cinta kasih dan kasih sayang kepada diri sendiri maupun kepada semua makhluk. Sikkhapada atau moralitas sebagai upaya menciptakan pengendalian diri terhadap perilaku yang salah supaya membiasakan dari dini membentuk karakter batin dan pikiran, dan pengembangan Samadhi supaya membantu menganalisa sesuatu yang tidak dapat dijangkau dengan penglihatan mata yaitu sesuatu yang ada didalam batin, agar dapat mengikis akar kebodohan keserakahan dan kebencian.
Dari tiga kelompok diatas jika setahap demi setahap dipraktikan dengan baik maka tidak hanya akan membuat perubahan hidup seseorang benar-benar tercapai, namun makna dan arti hidup seseorang akan dapat pula dirasakan.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,
Semoga Semua Makhluk turut berbahagia,
Sadhu…Sadhu…Sadhu…
Oleh : Bhikkhu Aggacitto
