MATA YATHA NIYAM PUTTAM, AYUSA EKAPUTTAMANURAKKHE
EVAMPI SABBABHUTESU, MANASAMBHAVAYE APARIMANAM
Sebuah lagu yang mungkin dapat dijadikan sebuah renungan bersama tentang besarnya kasih sayang orang tua “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa hanya memberi tak akan kembali bagai sang surya menyinari dunia”, jika di perumpamakan kasih sayang Ibu itu sepanjang masa yang tidak akan pernah pudar oleh sang waktu tetapi kasih sayang anak hanyalah sebatas panjangnya galah”. Pada zaman sekarang seorang anak banyak yang berpikir dan beranggapan keliru, terhadap bentuk perhatian maupun nasihat yang diberikan sebagai suatu hal yang menakutkan. Yang mengatakan “Mama Papaku itu enggak gaul, enggak modern, Mama Papaku itu kampungan, terlalu kolot, terlalu kaku, Mama Papaku itu enggak sayang dan enggak mau ngertiin aku”
Selama 9-10 bulan seorang Ibu tidak pernah mengeluh dalam mengandung anaknya. Kedua orangtua selalu memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan kandungan dengan baik, baik dari pola makan hingga sampai aktifitas pun mereka kurangi. Setelah 9-10 bulan mengandung dan ketika waktu melahirkan, nyawa pun dipertaruhkan saat itu juga.
(Khuddaka Nikaya, 286) “Dalam sabda Sang Buddha, orangtua sering disamakan dengan sesosok Buddha dan Brahma yang tinggal dalam rumah. Buddha pertama dan guru pertama dalam hidup kita” sebelum kita mengerti apa – apa orang tua kitalah yg mengajarkan dan yang memberi penceraha diri kita. Karena jasa orang tua yang sangat begitu besar itu “Sang Buddha juga memeberikan sebuah perumpamaan “Dalam Anguttara Nikaya Bab IV ayat 2 “Meskipun seorang anak menggendong ayahnya dipundak kiri dan ibunya di pundak kanan selama seratus tahun, itupun belum cukup untuk membalas jasa kebaikan yang orangtua berikan.” orang tua dalam ajaran Buddha mempunyai keagungan yang sangat tinggi, orang tua digambarkan sebagai sesosok Buddha dan Brahma didalam hidup kita. Kita tau bawasannya Bhrama merupakan makhluk yang tingkatannya lebih tinggi diatas dewa, untuk itu apakah kita pantas dan bersikap tidak baik kepada mereka??? Walaupun sebesar apapun yang kita berikan, sebanyak apapun yang diberikan kepada mereka itu belum cukup untuk membalas jasa baik kedua orang tua.
Rasa “ Katannukatavedi” tau berterima kasih dan berbakti kepada mereka adalah salah satu cara yang terbaik dan salah satu kewajiban yang harus berikan seorang anak kepada orang tuanya. Menghormati, menyayangi mereka adalah wujud yang memang perlu kita berikan setiap waktu dan setiap saat. Janganlah kita melihat kesalahan apa yg telah mereka lakukan, kesalahan yg telah dilakukan itu merupakan sebagian kecil dari rasa sayangnya kepada anaknya. Tetapi apakah kita pernah menyadari bahwa kita sendiri juga sering membuat kecewa, sering membuat sakit hati (ciak sam kwua) dan sering membuat kesalah kepada mereka. Jika dibandingkan kesalahan kitalah yang paling banyak. Akan tetapai orang tua mama papa tetap selalu memberikan maaf dan memberi kesempatan untu kita.
Saudara – saudara sekalian yang berbahagia…. Sebagai anak yang baik dan sebagai anak yang sudah mempunyai pengertian didalam ajaran Buddha hendaknya selalu berusaha sadar diri, mawas diri bagaimana yang memang perlu kita lakukan terhadapnya. Semua orang tua yang ada didunia ini, juga berharap sebuah kebahagian untuknya dan kebahagian anak – anaknya. Tidak ada satupun didunia ini orang tua mengharapkan anaknya celaka, anaknya menderita didalam hidupnya “Tidak mungkin induk harimau mau memakan anaknya sendiri” terkadang kita juga perlu banyak belajar dari binatang walaupun binatang merupakan salah satu makhluk yg labih jauh baik dari kita “rasa sayang dan cinta kasihnya, hubungan batinnya”
Janganlah dengan apa yg sudah kita miliki, apa yang telah kita punyai sekarang ini (harta dan kekuasaan) lantas kita bersikap tidak baik kepada mereka, bersikap tidak pantas kepada mereka. Kurang memperhatian kurang sayang dan lupa terhadapnya. Terlebih – lebih janganlah orang tua kita masukan ke panti jompo lantaran dendam karena suatu kesalah yg pernah mereka lakukan terhadap diri kita serta Janganlah banyak berdalih dan beralasan 1000 bahasa karena kesibukan pekerjaan dll, Cobalah berikan sedikit waktu untuk mereka, karena dengan cara inilah setidaknya kita membalas sedikit Jasa budi baik orang tua.
Ketika orang tua kita sudah memasuki usia senja pasti nanti akan ada suatu perubahan dan perubahan itu terkada mengherankan, “Bisa dikatakan menjengkelkan” (dalam masa itu orang tua sudah mulai ada perubah. mulai seperti kekanak – kanakan yg mintanya diperhatiin dan disayangi terus) apabila itu nanti terjadi cobalah menghadapinya dengan kasih sayang , seperti halnya ketika mama papa menghadapi masa kecil masa kekanak – kanakan kita dulu)
Sang Buddha sendiri walaupun sudah menjadi Samma Sambuddhasa, guru agung para dewa dan manusia, pengenal segenap alam dan yang mahatau dan maha bijaksana. Beliau tidak lupa kepada kedua orang tuanya yang telah melahirkan, yang telah mendidik dan yang telah menyayanginya…salah satu wujud yg telah beliau berikan adalah memberikan pengertian & pemahaman tentang ajaran dhamma kepada ayahandanya Raja Suddhodana serta memberikan ajaran dhamma (yaitu tentang Abhidhamma) kepada ibundanya Ratu Mahamaya dialalam Surga Tavatimsa.
Saudara – saudara sekalian…. Didalam hukum sebab – akibat (hukum karma) membunuh, melukai, menyakiti dan membuat penderitaan orang tua. Baik itu secara jasmani atau batin adalah salah satu bagian “Garuka Kamma” kamma buruk kamma berat dan akibatnya nanti akan membuat penderitaan yang sangat berat dikehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang, jauh lebih menderita yg telah kita lakukan terhadap mereka.
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata
Sadhu…Sadhu…Sadhu…
Penyaji : YM. Bhikkhu Aggacitto Thera

